KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini akhirnya bisa diselesaikan. Makalah dengan judul “Pesawat Sederhana” Penulis menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan pada penulisan makalah ini, baik isi maupun redaksinya, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak terhadap terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, insya Allah makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Kadungora, Juni 2012
Hormat kami
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
1. Tuas .............................................................................................. 3
2. Bidang Miring ................................................................................. 4
3. Katrol .............................................................................................. 5
4. Roda Berporos ................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 7
Kesimpulan .......................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Banyak sekali
peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat
tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit
seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer
dan lain-lain. Alat yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan
pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat.
Ada dua jenis pesawat,
yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat
bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah tuas, bidang
miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan
beberapa pesawat rumit contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat
televisi, mobil, motor, sepeda dll.
pesawat sederhana adalah
segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan
satu gaya
untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan
menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil
gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat
konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini
dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang
lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang
dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
itu Tuas?
2.
Apa
itu Bidang Miring?
3.
Apa
itu Katrol?
4.
Apa
itu roda berporos?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
apa itu tuas
2.
Mengetahui
apa itu bidang miring
3.
Mengetahui
apa itu katrol
4.
Mengetahui
apa itu roda berporos
BAB II
PEMBAHASAN
Pesawat
sederhana adalah alat sederhana untuk memudahkan pekerjaan manusia
Jenis-jenis pesawat sederhana :
1. Pengungkit atau Tuas
2. Bidang Miring
3. Katrol
4. Roda dan Poros
Jenis-jenis pesawat sederhana :
1. Pengungkit atau Tuas
2. Bidang Miring
3. Katrol
4. Roda dan Poros
1.
Tuas
Tuas atau pengungkit adalah
salah satu pesawat
sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu
gaya.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik
tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya.
Contoh penggunaan prinsip
pengungkit adalah gunting, linggis,
dan gunting
kuku.
pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Tuas
yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban yang
akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat
batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut
lengan beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa
(lk).
Hubungan
antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa dan
lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban
(Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha
yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai
berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)
Tuas
dibedakan atas 3 kelas. Yaitu:
1.
Kelas
Pertama yaitu titik tumpu (T) berada ditengah, diantara lengan
kuasa (Lk) dan lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting
2.
Kelas
kedua Yaitu lengan beban berada diantara titik tumpu dan lengan kuasa. Contoh:
gerobak, dan pembuka botol
3.
Kelas
ketiga Yaitu lengan kuasa berada diantara lengan beban dan titik tumpu
Pada Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik
tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas memiliki
tiga golongan. berikut sistimnya:
1.
Apabila
lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan
lebih besar.
2.
Apabila
lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan
lebih kecil.
3.
Apabila
lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama
besar. Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan
ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada
halaman sebelumnya.
2.
Bidang Miring
Bidang
miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda
ketinggiannya. Contohnya, Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan
bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum
ke dalam bak truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian,
drum berat yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk.
Bidang
miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang
lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Keuntungan bidang miring bergantung
pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut
kemiringan bidang, semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya kuasa yang
harus dilakukan.
Namun
demikian, baidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh
untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga
dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat,
obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang
bergerak adalah alatnya.
Untuk
mencari keuntungan mekanis pada Bidang Miring :
KM
=F.w =h.s
w =
berat beban
F = gaya / kuasa
KM
= keuntungan mekanis
s = panjang bidang miring
h =
tinggi bidang miring dari permukaan tanah
Katrol
merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat
tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban.
Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol
majemuk.
a.
Katrol tetap
Katrol
tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.
Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan
pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
Berbeda
dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan
tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di
atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di
samping. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang
lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan
pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Katrol
majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol
ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol
bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung
tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol
bebas ke atas.
4.
Roda Berporos
oda
berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat
berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat
sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir
kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua jenis alat yang
digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan
dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan
pesawat sederhana. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu
tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
1.
Tuas
atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana
yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya.
2.
Bidang
miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Prinsip
kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya
kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
3.
Katrol
merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat
tali atau rantai sebagai penghubungnya.
Macam-macam
katrol : katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
4.
Roda
berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat
berputar bersama-sama
Contoh
alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos adalah setir mobil, setir
kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
No comments:
Post a Comment