Friday, 13 July 2018

Hubungan gerakan benua dengan pembentukan muka bumi

  Unknown       Friday, 13 July 2018
HUBUNGAN GERAKAN BENUA DENGAN
PEMBENTUKAN MUKA BUMI

Teori Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah sbh teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Continental Drift yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
               Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
 
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
1.      Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan    mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar   transform (transform   fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di   sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat).
Contoh sesar jenis ini adalah Sesar Sumatra yang berkaitan dengan pembentukan  beberapa danau di Sumatera Barat sampai Bengkulu serta berkaitan juga dengan  pemebentukan lembah-lembah dan Gunung-gunung di sepanjang Bukit Barisan.
2.      Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua   lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan  (rifting)yang aktif adalah contoh batas divergen Contoh:Pembentukan kepulauan    Hawai.
3.      Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua   lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi  jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain (Contoh: pembentukan palung    diselatan Jawa dan Jalur Gunung Api di Indonesia) , atau tabrakan benua   (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua (Contoh  pembentukan pegunungan Himalaya). 
             Lempeng-lempeng tersebut bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng
logoblog

Thanks for reading Hubungan gerakan benua dengan pembentukan muka bumi

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment