Tuesday, 10 July 2018

Hopotesis terjadinya tata surya

  Unknown       Tuesday, 10 July 2018
HIPOTESIS TERJADINYA TATA SURYA

  1. Hipotesis Kabut
Hipotesis yang sering dinamakan hipotesis solar nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan paling terkenal. Imanuel Kant (1724-1804),seorang ahli filsafat berkebangsaan jerman, membuat suatu hipotesis tentang terjadinya tata surya. Dikatakannya bahwa di jagat raya  terdapat gumpalan kabut yang berpoutar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi Matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya.

  1. Hipotesis Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan ilmuan dari America menyampaikan teori yang dikenal sebagaiteori planetesimal
(berarti planet kecil)dalam penelitiannya The Origin of the Earth(asal mula bumi) pada tahun 1916.
            Menurut teori ini, Matahari telah ada sebagai salah satu dari Bintang-Bintang yang banyak.pada suatu masa, ada sebuah Bintang berpapasan tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik padapermukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa Matahari itu tertarik ke arah bintang.

  1. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dada tahun 1917 sarjana Inggris James Jeans (1877-1946) dan Herald Jeffries,  menggunakan teori tentang terjadinya planet-planet. Hipotesisnya dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jeffries. Menurut hipotesis ini pada suatu saat sebuah Bintang yang hampir sama besarnya dengan Matahari melintas di dekat Matahari. Hal ini menimbulkan terjadinya pasang pada Matahari. Pasang itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat besar ini kemudian bergerak mengelilingi Matahari dan mengalami perpecahan menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil. Butir-butir tetesan yang terbesar diantaranya karena daya tariknya dapat menarik butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan sebesar planet-planet yang ada sekarang. Hal yang sama juga terjadi pada pembentukan satelit dari planet.

  1. Hipotesis Peletakan Bintang
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi dari Inggris Fred Hoyle pada tahun 1956. kemungkinan Matahari memiliki kawan sebuah Bintang (Matahari juga Bintang) dan pada mulanya berepolusi satu sama lain. Ada juga diantaranya yang memadat dan mungkin terjerat kedalam orbit keliling Matahari. Banyak Bintang yang meledak akan bebas di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi, karena banyak Bintang ganda dan Bintang kembar telah diketahui memang ternyata ada.
            Keberatan terhadap teori ini adalah kebanyakan bintang di dalam 25 tahun cahaya Matahari, agar serupa dengan Matahari dan sangat stabil. Paling dekat ke Matahari. 

KESIMPULAN

Permulaan terjadinya bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam kadaan berputar. Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakan sangat jauh tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan besar (Matahari) tersebut. Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih terputar tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan menjadi padat. Itula yang disebut planet-planet yang jumlahnya ada delapan
Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet), terlapas pula sebagian dari planet, tetapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang disebut bulan dan satelit.
Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama. Jadi, bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjuta-juta tahun. Sesudah bumi bertambah dingin berubahlah gas tersebut menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat, sehingga pada permukaan bumi dapat ditempati manusia, tumbuh-tumbuhan, serta mahkluk hidup lainnya.
Hipotesis terjadinya bumi dan tata surya terdiri dari beberapa macam yaitu:
a.       Hipotesis kabut (hipotesis paling tua dan terkenal)
b.      Hipotesis planetesimal (Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak)
c.       Hipotesis pasang surut gas (suatu saat sebuah Bintang yang hampir sama besarnya dengan Matahari melintas di dekat Matahari )
d.      Hipotesis peledakan Bintang (Matahari juga Bintang)
Jadi terdapat beberapa tahap terjadinya bumi atau tata surya.

logoblog

Thanks for reading Hopotesis terjadinya tata surya

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment