Sunday, 15 July 2018

benda-benda Luar Angkasa

  Unknown       Sunday, 15 July 2018

BENDA-BENDA ANGKASA

Galaksi terdiri dari milyaran bintang-bintang.(Bintang merupakan benda langit seperti halnya matahari. Namun bumi dan bulan bukan bintang). Terdapat sekitar tiga trilliun bintang dalam galaksi yang terbesar. Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 milyar bintang, sementara galaksi kecil memiliki 100 milyar bintang.
Sekarang cobalah berpikir sejenak: apa artinya satu milyar untukmu? Jika kamu meletakkan dua nol setelah angka satu, akan menjadi 100. Jika kamu menambahkan satu nol lagi maka ia akan menjadi 1000. Tambahkan satu nol lagi, dan kamu memiliki angka 10,000 (sepuluh ribu). Dapatkah kamu berhitung sampai 10.000? Kamu pasti bisa, walau tentunya sangat lama. Tapi, kita masih belum mencapai angka satu milyar. Sekarang kita tambahkan dua nol lagi untuk 10,000. Sekarang menjadi 1,000,000 (satu juta). Kita baru sampai pada sedikit sekali jumlah bintang-bintang dalam sebuah galaksi. Namun, jika kamu menambahkan tiga nol lagi setelah 1,000,000, maka sampailah kita pada angka 1,000,000,000 (satu milyar). Dapatkah kamu berhitung sampai 1,000,000,000? Berhitung sampai satu milyar akan menghabiskan waktu beberapa dekade, satu dekade sama dengan sepuluh tahun.
Kini kita hampir mencapai jumlah bintang-bintang dalam galaksi. Jika kamu letakkan dua nol lagi setelah angka 1,000,000,000, ia akan menjadi 100,000,000,000 (seratus milyar). Ini adalah jumlah bintang didalam galaksi yang paling kecil.

          Dalam Tata Surya, terdapat sembilan planet besar dengan 61 satelit dan asteroid yang tak terhitung jumlahnya, semuanya berevolusi mengelilingi satu bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya.
Sembilan planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Mari kita ingat kembali nama-nama planet dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari matahari.
Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti bulan.
Terdapat hubungan yang sangat harmonis antara satelit dengan induknya. (Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya. Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang angkasa.
Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi. Dan jika ia berotasi lebih cepat, ia akan menjauh dari bumi dan tak menjadi satelit bumi lagi.
KOMET
Tata surya dalam bahasa inggris disebut solar system terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Pengertian tata surya yang lain adalah kumpulan benda-benda langit dimana matahari sebagai pusatnya. Tata surya menurut ilmu pengetahuan yang terbaru dikelilingi oleh delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai (asteroid) , dan satelit-satelit alami.

Pembentukan Bumi Teori Tektonik lempeng Teori Tektonik Lempeng adalah sbh teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang

dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Continental Drift yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkanpadatahun1960-an.Teori

Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis continental drift yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang

bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet bumi (geomagnetic reversal) oleh geolog Harry Hammond Hess dan oseanograf Ron G. Mason menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertical batuan yang baru.Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti gempa bumi dan pembentukan kenampakan topografis seperti gunung, gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenalluas.Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, Lempeng Afrika mencakup benua itu sendiri dan sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia. Perbedaan antara kerak benua dan samudera ialah berdasarkan kepadatan material pembentuknya. Kerak samudera lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon. Kerak samudera lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak samudera dikatakan lebih bersifat mafik ketimbang Maka, kerak samudera umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar Lempeng Pasifik, sedangkan kerak benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan isostasi.Jenis-jenis batas lempeng Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah :

1.  Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh dalam sesar ini adalah Sesar San Andreas di California

2.  Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen

3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua 
    lempeng  bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi 
    jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental 
    collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam 
    biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam 
    mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini 
    dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan 
    pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat 
    di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang(Japanese island  
    arc).
 
     GayaGesek

  • Basal drag
    Arus konveksi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga pergerakan didorong oleh gesekan antara astenosfer dan litosfer.Slab suctation
    Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di zona subduksi di palung samudera. Penyerotan lempengan (slab suction) ini bisa terjadi dalam kondisi geodinamik di mana tarikan basal terus bekerja pada lempeng ini pada saat ia masuk ke dalam mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi lempengan,atas dan bawah

  • Lempenglempeng utama
         
            Ada tujuh lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
   • Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
• Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
• Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50   
      sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
• Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
• Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng  
      benua
• Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benua
• Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
 
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India,
      Lempeng  Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, 
      Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
            Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua   
      seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang 
      mencakup hampir  semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan  
      terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di  
      Bumi dan 
      terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini
      selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang
      pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan
      Eurasia), dan Gondwana  (yang menjadi benua sisanya).

logoblog

Thanks for reading benda-benda Luar Angkasa

Previous
« Prev Post

1 comment:

  1. titanium bong. - Bet on the market
    Bet babyliss pro titanium flat iron on the market! titanium bars | Titanium Bong is a titanium hair trimmer as seen on tv popular poker machine from China. It offers a unique gaming raft titanium system. titanium wallet · You have a full

    ReplyDelete