Faktor Penyebab Kerusakan Pangan
Hasil
pertanian setelah dipanen atau disembelih jika dibiarkan di udara terbuka pada
suhu kamar atau dibiarkan tanpa perlakuan, maka lama kelamaan akan mengalami
perubahan–perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh mekanis, fisik, kimia,
biologis dan mikribiologis. Pengaruh-pengaruh tersebut kemungkinan dapat
mengakibatkan kerusakan atau pembusukan, terutama pada saat penen melimpah
Bahan makanan secara alami akan mengalami kerusakan,
hanya ketahanannya berbeda-beda tergantung jenis makanannya. Berdasarkan
ketahannya terhadap kerusakan bahan makanan dikelompokan menjadi :
1. Makanan yang
stabil atau tidak mudah rusak
Jenis makanan
ini dapat tahan dalam waktu lama
Contohnya :
serealia, kacang-kacangan.
2. Makanan yang
agak mudah rusak
Jenis makanan
ini ketahanan simpannya terbatas
Contohnya :
bawang merah, wortel, cabe merah. Dll
3 Makanan yang
mudah rusak
Jenis makanan
ini mudah rusak bila tidak diawetkan
Contoh :
daging, susu, ikan, buah-buahan berair banyak, dll
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan :
1.
Pertumbuhan dan aktivityas mikroorganisme
Mikroba atau jasad
renik berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi dapat
dilihat melalui mikroskop, dapat ditemukan dimana saja baik di tanah, air,
udara, dipermukaan kulit, bulu, permukaan buah, sayuran, biji-bijian bahkan
didalam usus manusia dan hewan.
Mikroba yang
penting dalam kerusakan pangan yaitu bakteri, kapang,dan khamir. Tiap-tiap
jenis mikroba ini untuk pertumbuhannya memerlukan suhu dan pH tertentu, juga
air maupun oksigen. Pertumbuhan mikroba pada bahan pangan dapat menimbulkan
berbagai perubahan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
2.
Enzim
Pada biji-bijian
dan serealia yang telah disimpan dalam waktu yang cukup lama masih terjadi
peristiwa respirasi, perkecambahan dan pertumbuhan. Hal ini disebabkan adanya enzim-enzim, yang
masih tetap bekerja pada bahan tersebut.
Enzim yang terdapat secara alami dalam bahan makanan dapat berasal
bahannya sendiri maupun dari mikroba yang mencemari bahan tersebut.
Aktivitas enzim
berlangsung sejak bahan tersebut masih dipohon / belum dipetik sampai di dalam
ruang penyimpanan, dan dapat menyebabkan perubahan pada komp[osisi bahan
makanan. Aktivitas enim dapat merugikan
atau menguntungkan terhadap bahan.
Beberapa aktivitas enzim yang menguntungkan antara lain : pematangan
buah-buahan setelah dipetik / dipanen
karena adanya enzim pektinase, pengempukan daging dengan enzim papain,
dan lain-lain.
3.
Hama (serangga, parasit, binatang mengerat).
Serangga merupakan
penyebab kerusakan yang terutama pada serealia, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Beberapa jenis serangga misalnya semut dan kecoa lebih tepat digolongkan
sebagai kontaminator. Sebagian serangga
digolongkan pula sebagai serangga gudang, yaitu serangga yang terutama
menyebabkan klerusakan pada bahan yang disimpan.
4. Suhu
§ Tergantung pada jenis bahan pangan,
suhu yang telalu tingi atau terlalu rendah dapat mempercepat kerusakan bahan
pangan. Suhu dapat merusak secara langsung maupun tidal langsung. Secara
langsung yaitu terjadinya perubahan sifat fisik (mentega kalau dipanaskan akan
mencair) dan secara tidak langsung dengan mempercepat aktivitas enzim dan
mikroba pembusuk.
§ Pemanasan yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan denaturasi protein, pemecahan emulsi lemak dan rusaknya vitamin.
Pendinginan yang tidak diawasi juga dapat merusak bahan.
§ Sayur-sayuran dan buah-buahan yang
dibekukan mengalami perubahan tekstur pada waktu “thawing”, setelah bahan dikeluarkan dari tempat
pembeku. Thawing yaitu pencairan kembali kristal-kristal es dari bahan yang
dibekukan. Pada waktu terjadi thawing, tekstur bahan berubah dari keras menjadi
lunak.
§ Pembekuan juga menyebabkan kerusakan
pada bahan yang berbentuk cair, misalnya susu. Pada pembekuan susu dapat
terjadi pemecahan emulsi dan pemisahan lemak, protein susu mengalami denaturasi
yang dapat mengakibatkan penggumpalan atau koagulasi.
§ Untuk mempertahankan kwalitasnya,
beberapa jenis bahan tidak boleh disimpan
pada suhu lebih rendah dari 100C, misalnya tomat.
§ Kerusakan karena suhu dingin dapat
berupa penyimpangan warna, permukaan bahan menjadi bercak-bercak, dll
5.
Kandungan air dalam bahan
§ Air dibutuhkan untuk berlangsungnya
reaksi-reaksi biokimia yang terjadi didalam bahan pangan, misalnya
reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh enzim
§ Bahan pangan yang mudah rusak adalah
bahan pangan yang mempunyai kandungan air yang tinggi. Air dibutuhkan oleh
mikroba untuk pertumbuhannya.
6.
Udara
§ Dari semua komponen gas yang terdapat
dalam udara, maka oksigen merupakan gas yang penting ditinjau dari segi
pengolahan pangan.
§ Oksigen dapat mempercepat kerusakan
lemak, yaitu dengan terjadinya ketengikan secara oksidatif pada bahan pangan
yang berlemak. Keusakan lemak ditandai dengan bau tengik karena terjadinya
perubahan cita rasa.
§ Oksigen dapat merusak vitamin A dan
vitamin C. Oksigen juga dapat menimbulkan kerusakan warna, sehingga produk
pangan menjadi pucat
7.
Cahaya / Sinar
§ Kerusakan bahan pangan karena cahaya /
sinar jelas terlihat pada makanan yang berwarna. Warna bahan pangan atau makanan
dapat menjadi pucat.
§ Sinar seperti juga oksigen dapat
merusak vitamin, misalnya vitamin B2, vitamin A dan vitamin C
§ Susu yang disimpan dalam botol
transparan dapat rusak karena sinar, yaitu menimbulkan bau tengik karena
terjadinya oksidasi. Bahan pangan yang peka tehadap cahaya dapat dilindungi
dengan cara pengepakan memakai bahan yang tidak tembus sinar.
8.
Waktu penyimpanan
§ Sesaat setelah penyembelihan, panen
atau pengolahan terdapat saat dimana bahan pangan mempunyai kwalitas terbaik,
tetapi tidak berlangsung lama. Setelah itu kwalitas akan terus menurun.
§ Pertumbuhan mikroba, aktivitas enzim,
serangan hama, pemanasan, pendinganan,dll semuanya itu dipengaruhi oleh waktu.
Makin lama waktu berlangsung, makin besar kerusakan yang terjadi.
§ Pada beberapa jenis bahan pangan
misalnya keju atau anggur, waktu yang makin lama justru diinginkan karena
kwalitasnya menjadi lebih baik, namun demikian ada produk-produk ini ada batas
waktu tertentu dimana kwilitanya optimal
No comments:
Post a Comment