Friday 6 April 2018

Makalah Organiasi Kemuhammadiahan

  Unknown       Friday 6 April 2018

Dewasa ini makalah merupakan makanan sehari-hari bagi para pelajar maupun mahasiswa. Bagi kamu yang baru mulai masuk SMP, SLTA atau perkuliahan pasti masih bingung bagaimana cara membuat makalah yang baik dan benar. Padahal tugas-tugas makalah sudah menumpuk dari berbagai mata pelajaran.

Tidak perlu panjang lebah Nah untuk yang membutuhkan silahkan kopas di bawah ini !

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ORGANISASI KEMUHAMMADIYAHAN”
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang organisasi kemuhammadiyahan atau yang lebih khususnya membahas penerapan kemuhammadiyahan. Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang organisasi kemuhammadiyahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Kadungora, Agustus 2012




Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam jelas memiliki suatu tujuan. Di antara tujuannya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi dienul Islam dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber amal dan ibadah. Namun, hal itu tidak akan tercapai tanpa adanya sebuah pergerakan atau usaha yang dilakukan. Bentuk pergerakan bagi Muhammadiyah adalah dengan kekuatan organisasi. Karena bagi Muhammadiyah, sebuah cita-cita atau tujuan tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari sekelompok orang atau masyarakat.
Hal ini sesuai dengan isi pokok pikiran yang keenam dari Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, yaitu: “Bahwa perjuangan Muhammadiyah hanya akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, apabila dikerjakan dengan organisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat dan cara perjuangan sebaik-baiknya.”
Demikian pula Muhammadiyah sebagai gerakan da’wah amr ma’ruf nahy munkar menilai bahwa organisasi adalah salah satu alat terbaik untuk menggerakkan tugas da’wah. Ada pun tugas da’wah Muhammadiyah sebagai suatu organisasi adalah merencanakan, memprogramkan sistem, dan metode da’wah untuk seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan anggota Muhammadiyah berperan sebagai Muballigh atau Da’i.
Selain itu Muhammadiyah disebut juga sebagai gerakan pembaharu atau tajdid. Yang menjadi sasaran tajdid adalah manusia itu sendiri, yaitu pemeluk dan pemimpin Islam dan yang diperbaharui adalah cara berfikir, cara memahami, dan meng-interpretasikan ajaran Islam. Tajdid dianggap penting, karena zaman itu selalu dinamis dan terus berubah, maka perkembangan ilmu pengetahuan pun harus bertambah maju.
Demikain sekilas pandang tentang organisasi Muhammadiyah. Mudah-mudahan dengan pendahuluan yang singkat ini kita bisa memahami tentang organisasi Muhammadiyah itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Sejarah Singkat Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912 M. Namun, baru mendapat pengesahan secara hukum administratif dari pemerintah Hindia-Belanda pada tanggal 22 Agustus 1914 M. Padahal Ahmad Dahlan sudah mengajukan permohonan pengesahan sejak 20 Desember 1912. Surat pengesahan itu tercantum di dalam Gouverenment Besluit No. 81, di antaranya ber-isi bahwa Muhammadiyah hanya di-izinkan di wilayah Yogyakarta saja serta berlaku hanya 29 tahun dan harus diajukan permohonan perpanjangan waktu kembali. Namun, sebelum masa berlakunya habis, Belanda telah terusir dari Indonesia dan digantikan oleh Jepang. Sehingga permohonan izin itu diajukan kembali kepada pemerintah Jepang dengan berbagai syarat yang disepakati.
Ada pun Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi, jelas memilki faktor yang menjadi alasan didirikannya organisasi tersebut. Di antara faktor-faktor tersebut menurut KH. Ahmad Dahlan adalah:
1)      Beliau melihat bahwa ketika itu ummat Islam mulai meninggalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam beramal, serta merajalelanya takhayul dan syirik yang mengakibatkan runtuhnya akhlak masyarakat ketika itu.
2)      Beliau juga menilai lembaga pendidikan agama yang ada pada waktu itu tidak efisien. Karena Pesantren yang menjadi lembaga pendidikan kalangan bawah pada masa itu dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
3)      Kemiskinan menimpa rakyat Indonesia.
4)      Semakin giatnya operasi misionaris Katholik dan Protestan sejak awal abad ke-19.
5)      Serta kebanyakan ummat Islam ketika itu hidup dalam kubangan fanatisme yang sempit dan berfikir tradisionalis.
B.     Program Kerja dan Garis Besar Program Muhammadiyah
Sebuah organisasi pastinya memilki Program kerja. Program kerja itu pastinya selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan masyarakat dalam kehidupan sosial dan budaya, ekonomi, ataupun politik. Namun, hal itu tetap dibatasi oleh pedoman atau landasan yang digunakan dalam organisasi tersebut. Sehingga tidak bergeser dari tujuan awal organisasi tersebut.
Ada pun program kerja Muhammadiyah di sini merupakan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan visi yang ditetapkan dan ingin dicapai oleh organisasi. Program tersebut merupakan bentuk realisasi dari usaha persyarikatan untuk mencapai tujuan Muhammadiyah, baik sebagai gerakan Islam yang menjalani misi da’wah dan tajdid ataupun sebagai bagian dari ummat Islam dan komponen bangsa Indonesia.
Sebagai gambaran mengenai program kerja Muhammadiyah, di sini saya akan menyampaikan contoh program kerja Muhammadiyah untuk jangka panjang (2025) beserta garis besar program tersebut. Program kerja tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Program Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam
a.      Mengembangkan dan menyegarkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat yang multikultural dan kompleks.
b.      Mensistematisasi metodologi pemikiran dan pengamalan Islam sebagai prinsip gerakan tajdid dalam gerakan Muhammadiyah.
c.      Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang tajdid, tarjih dan pemikiran Islam untuk selalu proaktif dalam menjawab masalah riil masyarakat yang sedang berkembang.
d.     Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan pemikiran ke-Islaman Muhammadiyah ke seluruh lapisan masyarakat.
e.      Membentuk dan mengembangkan pusat penelitan, kajian, dan informasi bidang tajdid dan pemikiran Islam yang terpadu dengan bidang lainnya.
2.      Program Bidang Tabligh
a.       Peningkatan kuantitas dan kualitas dakwah dalam segala dimensi kehidupan sesuai dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.
b.      Peningkatan mutu dan kompetensi muballigh Muhammadiyah.
c.       Perluasan jangkauan dakwah agar mampu menyentuh berbagai level dan jenis kelompok masyarakat.
d.      Pengembangan dan implementasi dakwah multimedia baik media lokal, maupun media dengan muatan teknologi baru.
e.       Mengevaluasi dan memperbaiki konsep dan implementasi proyek-proyek dakwah Muhammadiyah, seperti dakwah jamaah, dakwah kultural dan sebagainya, agar kembali berjalan secara efektif.
f.       Mengembangkan metode dan praktek pembinaan kehidupan Islami dalam masyarakat.
3.      Program Bidang Pendidikan, Iptek, dan Litbang
a.      Membangun sistem informasi kekuatan Sumber Daya Insani (SDI) Muhammadiyah dalam bidang Iptek.
b.      Menyusun Roadmap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Muhammadiyah.
c.      Memobilisasi kekuatan Muhammadiyah dalam bidang Iptek melalui pusat-pusat keunggulan yang berbasis lembaga pendidikan Muhammadiyah.
d.     Membangun cetak biru (blue print) pendidikan Muhammadiyah untuk menjawab ketertinggalan pendidikan Muhammadiyah selama ini, dan sebagai langkah antisipasi bagi masa depan pendidikan yang lebih kompleks.
e.      Menegaskan posisi dan implementasi nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan kaderisasi dalam seluruh sistem pendidikan Muhammadiyah.
f.       Mempercepat proses pengembangan institusi pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan dengan menyusun standar mutu.
g.      Menjadikan mutu sebagai tujuan utama bagi seluruh usaha pengembangan amal usaha pendidikan Muhammadiyah.
h.      Mengintegrasikan pengembangan amal usaha pendidikan Muhammadiyah dengan program pengembangan masyarakat.
i.        Menyusun sistem pendidikan Muhammadiyah yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah.
j.        Mengembangkan program-program penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berbagai aspek kehidupan yang penting dan strategis sebagai basis bagi pengambilan kebijakan dan pengembangan kemajuan Persyarikatan.
k.      Mengembangkan jaringan dan kerjasama lembaga-lembaga serta pusat-pusat penelitian dan pengembangan di lingkungan Persyarikatan.
4.      Program Kaderisasi
a.       Meningkatkan kualitas perkaderan dalam segala aspek, meliputi materi, pengelolaan, metode, strategi, dan orientasi perkaderan agar lebih relevan dan kompatible dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.
b.      Meningkatkan kompetensi kader yang meliputi kompetensi akademis dan intelektual, kompetensi keberagamaan, dan kompetensi sosial-kemanusiaan guna menghadapi tantangan organisasi masa depan.
c.       Transformasi kader secara terarah dan kontinyu guna memberi peluang bagi kader dalam mengaktualisasikan potensi dan kompetensinya di Muhammadiyah, serta memperluas akses ke berbagai bidang dan profesi di luar Persyarikatan.
d.      Pemberdayaan AMM yang terdiri dari tiga unsur, yaitu anggota organisasi-organisasi otonom angkatan muda Muhammadiyah, anggota keluarga warga Muhammadiyah dan pelajar/mahasiswa serta lulusan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
e.       Penguatan sekolah-sekolah kader Muhammadiyah seperti Madrasah Mualllimin/ Muallimat Muhammadiyah, Pondok Hj. Nuriyah Shobron, PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah), Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah, dan lain-lain dengan pengawasan yang intensif.
f.       Pemantapan dan peningkatan pembinaan ideologi gerakan di kalangan kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan sebagai basis solidaritas dan kekuatan perjuangan dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah.
5.      Program Kesehatan, Kesejahteraan, dan Pemberdayaan Masyarakat
a.       Mendorong pelayanan terpadu bidang kesehatan yang menekankan pada kesehatan fisik, jiwa, iman, hukum dan social.
b.      Mengembangkan konsep jalinan dan keterpaduan antara pelayanan sosial kesehatan Muhammadiyah dengan masyarakat dalam rangka mengembangkan misi Islam dan Muhammadiyah.
c.       Membangun jaringan pelayanan sosial dan kesehatan Muhammadiyah yang mendorong bagi terciptanya daya dukung kekuatan pelayanan yang kuat, strategis dan cepat kepada masyarakat.
d.      Membuat dan mengembangkan pusat penelitian, pengembangan, data, informasi dan crisis center kesejahteraan masyarakat sebagai peta dasar dan tindakan strategis dalam memberikan pelayanan sosial Muhammadiyah di masyarakat.
e.       Menghidupkan suasana ke-Islaman dan da’wah dalam setiap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
f.       Membuat prioritas penanganan masalah dalam memberikan pelayanan kesejahteraan masyarakat berdasarkan kebutuhan masyarakat.
g.      Mengembangkan alternatif-alternatif baru program pengembangan masyarakat untuk berbagai level dan jenis kelompok masyarakat.
h.      Mengintegrasikan kerja persyarikatan dan amal usaha dalam program pengembangan masyarakat.
i.        Mendorong, mengembangkan, dan mengoptimalkan terus menerus kekuatan Muhammadiyah sebagai elemen pemberantasan serta penyalahgunaan NAPZA. Meningkatkan dan memperluas jangkauan program pemberdayaan masyarakat di lingkungan komunitas petani, buruh, nelayan, dan mereka yang mengalami marjinalisasi sosial di perkotaan maupun pedesaan.
6.      Program Bidang Wakaf, ZIS, dan Pemberdayaan Ekonomi
a.       Menciptakan cetak biru (blue print) pengembangan ekonomi sebagai usaha untuk mengevaluasi dan merancang program pemberdayaan ekonomi ummat yang efektif.
b.       Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang didasarkan atas kekuatan sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian ekonomi ummat.
c.       Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usaha ekonomi dalam membangun kekuatan masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu’afa dan musatdh’afin melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif.
d.      Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqah) dan akuntabilitasnya sehingga menjadi penyangga kekuatan gerakan pemberdayaan umat.
e.       Mengupayakan terlaksananya ekonomi syariah yang lebih kuat dan terorganisasi dengan tersistem.
f.        Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah-tanah wakaf di lingkungan Persyarikatan.
g.       Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif.
7.      Program Partisipasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
a.       Mengembangkan Jaringan persyarikatan Muhammadiyah untuk dioptimalkan pemanfaatannya guna mempengaruhi kebijakan nasional yang sesuai dengan aspirasi masyarakat umum terutama umat Islam.
b.      Mengoptimalkan peran kelembagaan, dalam hal ini Majelis Hikmah, untuk memfasilitasi, mendorong, dan mengkoordinasikan para politisi Muhammadiyah untuk berperan aktif dan berpihak pada kepentingan umat Islam dan rakyat secara umum maupun kepentingan Muhammadiyah secara khusus.
c.       Merumuskan dan mengembangkan kaidah etika politik bagi warga Muhammadiyah yang akan duduk di lembaga-lembaga kenegaraan dan atau yang akan menempati jabatan politik maupun jabatan publik.
d.      Mengembangkan Jaringan dengan berbagai partai politik, LSM, lembaga sosial lainnya, dan organisasi profesi untuk membangun misi politik yang didasarkan pada kemashlahatan umum terutama umat Islam.
e.       Bersikap proaktif dalam membahas dan memberi masukan mengenai isu-isu nasional dan legal drafting, baik yang berlaku secara nasional maupun daerah.
f.       Mengembangkan model pendidikan politik bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat umum sehingga masyarakat mampu bersikap kritis dan konstruktif dalam memberikan aspirasi politiknya.
g.      Membangun dan mengembangan kekuatan kontrol terhadap pemerintah dalam pengambilan kebijakan publik, transparansi, dan akuntabilitas publik.
h.      Mendorong, mengembangkan, dan mengoptimalkan terus menerus kekuatan Muhammadiyah sebagai elemen pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta penegak nilai-nilai moral dan karakter bangsa.
8.      Program Konsolidasi Organisasi
a.       Membangun manajemen organisasi Muhammadiyah agar berjalan efektif, efisien, profesional, akuntabel, dan kuat dalam memobilisasi seluruh jaringan dan kekuatan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
b.      Mengembangkan budaya kerja organisasi yang amanah dan terukur (measurable) di seluruh jenjang organisasi dan amal usaha Muhammadiyah.
c.       Mengembangkan instrumen-instrumen penilaian kinerja organisasi sebagai wujud pengelolaan organisasi yang amanah.
d.      Memperluas jaringan persyarikatan di seluruh Indonesia, termasuk di luar negeri.
e.       Meningkatan perhatian dan kesungguhan Muhammadiyah dalam mempersiapkan kadernya baik untuk kepentingan organisasi, umat, maupun bangsa.
f.       Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah dalam usaha membangun masyarakat akar rumput yang berbasis Ranting serta membangkitkan kembali gerakan Muhammadiyah di tingkat jama’ah.
g.      Mengembangkan model pemberdayaan warga Muhammadiyah untuk terlibat dalam proses penataan otonomi daerah dan pengembangan masyarakat madani.
h.      Peningkatan kualitas dan fungsi-fungsi kepemimpinan organisasi di seluruh tingkatan agar mampu menjalankan misi Persyarikatan.
9.      Program Bidang Lingkungan Hidup
a.       Merumuskan dan mengembangkan etika lingkungan hidup yang sesuai dengan ajaran Islam.
b.      Membangun, mendorong, dan mengembangkan simpul-simpul masyarakat untuk peduli melakukan pemecahan konkrit terhadap persoalan lingkungan hidup dan kemiskinan.
c.       Mengembangkan pola dakwah lingkungan hidup dan konsep pendidikan lingkungan di lembaga pendidikan Muhammadiyah.
d.      Proaktif dan responsif terhadap masalah-masalah lingkungan hidup yang ada di tengah masyarakat.
e.       Melakukan advokasi masyarakat korban pencemaran lingkungan hidup.
f.       Mengembangkan panduan praktis pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat luas.
g.      Membangun Jaringan dengan NGO, pemerintah, dan organisasi sosial lain dalam rangka pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
h.      Melakukan pengembangan kemitraan dengan lembaga atau institusi yang selama ini mempunyai komitmen, persepsi, dan reputasi baik di bidang lingkungan hidup.
i.        Mensosialisasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat.
10.  Program Bidang Pustaka dan Informasi
a.       Mengorganisasi dan memperluas kelengkapan perpustakaan dan fungsi-fungsi pustaka sebagai sumber pengembangan pengetahuan dan informasi bagi kemajuan Persyarikatan.
b.      Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi dan media publikasi sebagai instrumen bagi pengembangan peran-peran Persyarikatan dalam menjalankan misi di tengah kehidupan.
c.       Pengembangan kerjasama dalam pengelolaan pustaka dan publikasi secara lebih terorganisasi.
11.  Program Bidang Seni budaya dan Olahraga
a.       Mengembangkan potensi seni dan budaya Islami yang menghidupkan fitrah kemanusiaan yang halus, indah, dan berakhlak mulia sebagai basis pembentukan peradaban muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
b.      Mengapresiasi dan melakukan seleksi terhadap perkembangan seni dan budaya masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar membangun peradaban umat manusia yang sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
c.       Mengembangkan kerjasama dalam memproduksi hasil-hasil kreativitas seni dan budaya yang mengarah pada terbentuknya peradaban umat dan manusia yang sesuai dengan fitrah selaku makhluk Allah yang mulia.
d.      Mengembangkan gerakan kesadaran dan pemasyarakatan olahraga di lingkungan warga Muhammadiyah.
12.  Program Bidang Ukhuwah dan Kerjasama Kelembagaan
a.       Membangun jaringan dengan berbagai elemen masyarakat, bangsa, dan negara dalam rangka mendukung tercapainya tujuan Muhammadiyah.
b.      Membentuk dan mengembangkan simpul-simpul aksi kepedulian terhadap berbagai persoalan umat, bangsa, negara, dan dunia internasional.
c.       Menjaring kerjasama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya kader Muhammadiyah.
d.      Proaktif membangun dan mengembangkan solidaritas umat dan manusia terhadap berbagai persoalan nasional dan internasional yang menyangkut ketidakadilan, HAM, dan kemanusiaan.

C.    Manajemen Muhammadiyah
Setiap organisasi pasti memiliki cara, proses, ataupun strategi untuk mengatur oraganisasinya supaya tetap eksis di kalangan masyarakat. Cara atau proses untuk pengelolaan inilah yang dinamakan dengan manajemen.
Begitupun Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi selalu bergerak dengan dinamis, sehingga mau tidak mau harus mengikuti perkembangan sejarah dan sosial kemanusiaan. Oleh karena itulah Muhammadiyah selalu mengadakan perumusan-perumusan yang sesuai guna menjalankan misi da’wah dan mengatur masyarakat yang ada.
Di antara upaya Muhammadiyah dalam hal ini adalah sebagai berikut:
·         Dalam bermasyarakat
Dengan penyelenggaraan amal usaha bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam. Dan masyarakatnya pun dapat mewujudkan kehidupan yang makmur dan dan diridhai Allah.
·         Dalam Politik
Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi atau gerakan da’wah yang bergerak dalam segala bidang, tidak menjalin hubungan organisatoris dengan partai politik apa pun, sehingga terbuka untuk semua kalangan masyarakat yang ingin ikut bergabung dalam organisasi tersebut.
·         Dalam Ukhuwah Islamiyah
Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama dengan umat Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengenalkan dienul Islam serta membela kepentingan yang ada di dalamnya. Namun, dalam melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak menggabungkan dan mengkoordinasikan organisasinya dengan institusi lain.
Ada pun salah satu upaya untuk mengatur perangkat organisasi tersebut adalah dengan mengadakan pembinaan terhadap pimpinan dan anggotanya dalam bermacam-macam aspek pendidikan dan pembinaan secara continue atau berkesinambungan, sehingga menghasilkan pimpinan dan anggota yang berkualitas.






BAB III
KESIMPULAN

Setelah melihat pembahasan tentang Muhammadiyah, maka kita dapati bahwasannya organisasi ini bergerak dalam banyak bidang untuk kegiatan da’wah. Sehingga pada realitanya organisasi ini bisa berpengaruh besar dan tetap eksis di kalangan masyarakat Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu organisasi Muhammadiyah mulai mengalami kemunduran, di antaranya adalah mulai bergesernya manhaj yang dipegang dalam organisasi tersebut, menurunnya pemikiran-pemikiran keulamaannya, melemahnya pola kaderisasi dalam menggenggam prinsip ke-Islaman, dan mulai berkembangnya pemikiran-pemikiran liberal. Hal tersebut hanya sebagian contoh saja, mungkin masih terdapat beberapa kelemahan lagi, tergantung siapa yang mengkritik dan dari sudut mana kritikan tersebut.
Demikian makalah dari saya, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembacanya. Saya sebagai penyusun juga menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan karya tulis saya selanjutnya.
Wallahu a’lam





DAFTAR PUSTAKA


- ----- (Ed.), “ Muhammadiyah”, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993.
- ----- , Kemuhammadiyahan SMA, Jakarta: PP Muhammadiyah, 2000.
- Organisasi Muhammadiyah, website: http://www.muhammadiyah.or.id.
- Noer, Deliar, Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, Pustaka LP3ES Indonesia, 1996.





logoblog

Thanks for reading Makalah Organiasi Kemuhammadiahan

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment