Banjir
Sebuah banjir adalah
peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam
air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol
bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah
sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang
terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia
seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya
melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering
mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir
sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah
menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja
dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan
dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah
rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada
biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah
kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan
oleh Tuhan untuk menghancurkan
suatu peradaban sebagaipembalasan agung dan sering muncul dalam
mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
Gempa bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah,
mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala
rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang
sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa
Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada
batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011(per Maret 2011), dan
itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur
pada modifikasiSkala Mercalli.
Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang
terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam
lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu
lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Badai
Badai adalah cuaca yang ekstrem,
mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu. Badai disebut juga siklon
tropisoleh meteorolog, berasal
dari samudera yang hangat. Badai bergerak di
atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20
km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya
dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan,
dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang
paling berbahaya dari badai
adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.
Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai
guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah
badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin
siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon)
Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami
= gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut,
letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau
atau hantaman meteordi laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke
segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami
adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km
per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut
dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal
yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai,
kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam,
namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman
gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.
Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena
hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
TANAH LONGSOR
Longsor atau sering disebut
gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena
pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian
longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasiyang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula
faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
§ erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air
hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus
kaki lereng-lereng bertambah curam
§ gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral
dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng tersebut
§ gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan
aliran debu-debu
§ getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak,
dan bahkan petir
§ berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
KEBAKARAN LIAR
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran
semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi dialam liar, tetapi juga dapat
memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum
termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran
hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti
"api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api
Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan
di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime
- Penyebab
§ Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:
§
Sambaran petir pada hutan yang
kering karena musim kemarau yang panjang.
§
Kecerobohan manusia antara lain
membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di
perkemahan.
§
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar
atau awan panas dari letusan gunung berapi.
§
Tindakan yang disengaja seperti untuk
membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan
vandalisme.
§
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada
daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim
kemarau.
KEKERINGAN
Akibat Alamiah
- Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah
normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi
pertama adanya kekeringan.
- Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.
- Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.
- Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.
- Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.
- Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.
- Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.
Badai tropis (Siklon tropis)
Siklon tropis adalah
badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu merusakkan daerah sekitar
250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan terutama oleh angin
kencang, gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah naiknya
permukaan laut sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke
pantai.
Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian.
Di Atlantik dan Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat
disebut typhoon, di Australia disebut Willy. Setiap
tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon tropis umumnya menggunakan
nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan
sebagainya.
ANGIN PUTING BELIUNG
Puting beliung ialah sebuah tiub angin berpusing yang menyentuh tanah dan awan kumulonimbus. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan pantas dan menjadikan puting beliung sangat berbahaya.Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau bagaimanapun, sesetengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer.[1][2][3]Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan ribut petir angin kuat dan mendatangkan banyak kemusnahan kepada apa-apa sahaja yang disentuhnya. Saban tahun, ada nyawa yang terkoban akibat puting beliung. Puting beliung boleh berlaku hasil aktiviti di dalam awan kumulonimbus yang besar semasa ribut petir dahsyat. Puting beliung juga boleh berlaku bersama taufan. Dalam kebanyakan ribut petir yang berlaku di dunia, udara panas naik membawa wap air dan membentuk awan kumulonimbus dan hujan membawa udara sejuk ke bawah pada tempat yang sama, oleh itu angin ribut kencang tidak terbentuk. Tetapi sesetengah ribut petir pula menghasilkan angin kencang di dalam awan akibat turun naik udara panas dan sejuk secara serentak serta turun naik udara panas dan sejuk yang tidak berlaku pada tempat yang sama, dikenali sebagai fenomena angin ricih. Sekiranya angin ricih kencang tersebut berubah bentuk daripada melintang di dalam awan kepada menegak, angin kencang berbentuk corong akan terbentuk dan pusaran angin berbentuk corong tersebut dikenali sebagai puting beliung.
MUSIM KEMARAU
Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal pula sebagai musim kering. Untuk dapat
disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian
berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia
bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim
ini.Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim.Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.
TORNADO
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk
hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado
muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya
yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin
177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan
75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado
yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar
lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih
dari 100 km.[1][2][3]
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua
kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru
No comments:
Post a Comment