HASIL WAWANCARA PADA PETERNAK AYAM
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kehadirat ALLAH swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini pada tanggal 1 Desember
2015.
Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ilmu
Pengetahuan Sosial yaitu wawancara mengenai Kiat-kiat Sukses Dalam Beternak
Ayam, membangun kerja sama yang baik antar kelompok, memahami dan menguasai
kegiatan wawancara serta memperoleh informasi dari hasil wawancara. Laporan ini
disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber
yang bernama Bapak Hazwar.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam membuat laporan hasil wawancara ini.
Satu harapan yang kami inginkan
semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga berharap
kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil
wawancara ini.
Garut,
1 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................ 1
B.
Maksud dan Tujuan..................................................................................... 1
C.Metode
dan Teknis Penulisan....................................................................... 1
BAB II ISI PEMBAHASAN
A.
Topik Wawancara........................................................................................ 2
B.Waktu
dan Tempat Kegiatan........................................................................ 2
C.Laporan
Hasil Wawancara............................................................................ 2
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di
bidang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertujuan untuk memperoleh
informasi dari narasumber. Kami memilih topik “Kiat-kiat sukses dalam Beternak
Ayam” oleh karena itu kami mewawancarai salah satu Peternak Ayam yang bertempat
di belakang Kuburan Cina, Waskita Karya yaitu Peternakan Ayam “Sungai Tebat
Pancuran Jadi” Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami
berharap telah memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial dan mendapatkan nilai
yang baik. Serta bermamfaat bagi teman-teman sekalian.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Menumbuhkan rasa kerja sama antara anggota
kelompok.
3. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
4. Memperoleh informasi.
C. Metode Dan Teknik Penulisan
Metode dan Teknik penulisan dalam penyusunan makalah
ini adalah dengan cara wawancara secara langsung terhadap narasumber.
BAB II
ISI PEMBAHASAN
A. Topik
Wawancara
“Kiat-kiat Sukses Dalam Beternak
Ayam”
B. Waktu
dan Tempat Kegiatan
Acara ini dilaksanakan
pada:
Hari /
Tanggal
: Selasa, 1 Desember 2015
Pukul
: 11.30 WIB s/d selesai.
Tempat
: Peternakan Ayam Kp. Pangauban Ds.
Jangkurang
Kec. Leles Kab. Garut
C. Laporan
Hasil Wawancara
Narasumber
: Hazwar
Pewawancara
: Aa Fikri,Faiza Ahmad, Ryfan, Deni
Hasil Wawancara
Pada hari Selasa, 1 Desember 2015, pukul 11.30 kami
datang ke Peternakan Ayam Kp. Pangauban.
Kesan pertama kami datang ke tempat ini adalah suasana yang nyaman,
sejuk,dan susana ribut di Peternakan Ayam. Tentu saja kami langsung bertemu
dengan pemilik pengusaha ini, yang bernama Bapak. Hazwar dan meminta izin
untuk mewawancarainya. Narasumber bernama Hazwar lahir di Garut 03-09-1960.
Usaha Ternak Ayam ini.Bapak Hazwar bersikap sangat ramah pada kami semua
sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan baik.
-
Bentuk Wawancara
1. P: Sejak kapan
bapak mulai mendirikan usaha ternak Ayam ini?
N: Sekitar dua tahun yang lalu, pada
tahun 2011.
2. P: Berapa
modal awal yang bapak perlukan untuk mendirikan usaha ini?
N: Modal untuk
kandang itu Rp. 75.000.000 karena saya menggunakan tenaga kerja jadi biaya yang
diperlukan lebih besar. Sedangkan untuk Ayam saya bekerja sama dengan
perusahaan. Jadi saya cuma menyiapkan kandang, lampu, dan tenaga kerja
sedangkan Ayam disiapkan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan saya.
3. P: Apakah
ternak ayam ini milik bapak pribadi?
N: Tidak, saya bekerja sama dengan
perusahaan.
4. P: Untuk
mengelola usaha ini apakah bapak mempekerjakan karyawan atau hanya bapak
sendiri yang mengelolanya?
N: Iya, saya
mempekerjakan karyawan
5. P: Berapa
orang karyawan yang bapak pekerjakan disini?
N: 7
Orang, yaitu Sekeluarga ada Ibu, Bapak, dan 5 orang anak.
6. P: Dalam
sehari berapa banyak Ayam yang terjual?
N: Karena saya bekerja sama dengan
perusahaan, Ayam ini tidak dijual perhari tetapi ketika Ayam berumur 1 ½ Bulan
datang tokek Ayam kesini untuk membelinya biasanya 8 ton. Tokek-tokek Ayam
besar yang datang kesini seperti Fatimah & Nandes Ayam.
7. P: Jadi bapak
tidak menjual Ayam ini secara bebas dan eceran kepada masyarakat?
N: Tidak, karena saya bekerja sama
dengan perusahaan jadi perusahaanlah yang menjualnya kepada masyarakat.
8. P: Apa makanan
pokok Ayam ini?
N: Makanan pokonya ya cuma pur.
9. P: Berapa
harga perkilo ayam ini, pak?
N: Kita
melakukan kotrak, harganya Rp. 14.500 perkilonya. Cuma ya, kita bekerja sama
dengan perusahaan tidak rugi dan juga tidak terlalu untung, jika harga Ayam
naik perusahaanlah yang untung dan jika harga Ayam turun perusahaan pun menjadi
rugi. Harga saya jual ke perusahaan tetap tidak berubah walaupun harga Ayam
naik atupun turun karena saya sudah melakukan kontrak ya tetap seperti itu.
10. P: Jenis Ayam
apa saja yang bapak pelihara?
N: Ayam potong.
11. P: Kenapa
bapak lebih memilih Ayam jenis ini?
N: Alasannya ya itu, karena bekerja
sama dengan perusahaan. Perusahaan mengkehendaki Ayam jenis ini untuk dijual.
12. P: Apa ada
alasan lain pak? Misalnya Ayam jenis ini banyak diminati Konsumen?
N: Iya, itu juga Ayam inilah yang
paling laris dipasaran.
13. P: Kenapa
bapak lebih memilih tempat ini untuk mendirikan usaha ini?
N: Karena tanah ini, yang pertama
milik sendiri jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa tempat kemudian
disini suasananya cocok untuk dijadikan tempat ternak Ayam.
14. P: Kenapa bapak
lebih memilih usaha ini?
N: Sebetulnya awalnya saya tidak ada
niat pilih-pilih kerja, saya ini awalnya Pegawai Negeri mantan camat Bangko
dinon-job tahun 2007 sampai sekarang saya tidak bekerja, jadi saya pikir-pikir
daripada tidak ada pekerjaan maka saya dirikanlah usaha ini. Selain itu saya
juga bisa mencipatakan lapangan pekerjaan untuk karyawan-karyawan saya
sekaranag ini.
15. P: Apakah
usaha ini merupakan salah satu hobi bapak?
N: Memang dari
dulu, waktu kecil saya senang pelihara Ayam tapi Ayam kampung yang saya
pelihara.
16. P: Jadi bapak
menjadikan ini bukan hanya sekadar pekerjaan ya pak? Tapi juga menjadi
kesenangan bapak?
N: Iya betul
sekali, jadi disamping saya mendapat keuntungan pekerjaan ini juga merupakan
salah satu hobi saya.
17. P: Berapa
jumlah keseluruhan Ayam disini, pak?
N: Sesuai
ukuran kandang, jumlah keseluruhan Ayam ada 4.000 ekor.
18. P: Darimana
Ayam-ayam ini didatangkan Pak?
N: Ada
dua tempat yaitu Jawa dan Palembang.
19. P: Apakah ada
waktu tertentu yang menyebabkan penjualan Ayam meningkat? Lebaran misalanya?
Atau hari-hari besar lainnya?
N: Ada, ya itu
tadi seperti Lebaran penjualan Ayam meningkat drastis.
20. P: Untuk
masalah harga apakah ada diskon untuk pelanggan tetap?
N: Tidak ada,
kalaupun ada itu tergantung perusahaan lagi yang menjualnya ke konsumen secara
langsung.
21. P: Berapa
pendapatan Bapak tiap bulan dari hasil usaha ternak Ayam ini?
N: 1 Bulan itu dominannya Rp.
12.000.000
22. P: Kapan
kandangnya dibersihkan pak?
N: Kandangnya dibersihkan setiap habis
panen, setelah dibersihkan barulah kandangnya di semprot dengan Formalin untuk
mematikan kuman.
23. P: Dalam sehari
berapa ekor Ayam yang mati pak?
N: Maksimalnya 5 ekor dan minimumnya 1
ekor. Itulah kenapa di kandangnya dipasangkan Radio dengan speaker yang keras
untuk terapi Ayam supaya Ayam itu tidak shock, ketika datang mobil dari
perusahaan dengan klackson mobil yang kencang sehingga membuat Ayam itu kaget.
Makanya Ayam itu diterapi dibiasakan agar tidak terjadi hal yang demikian.
24. P: Bisakah
bapak ceritakan Kiat-kiat sukses dalam beternak Ayam?
N: Kiat-kiat
sukses itu yang pertama yaitu Sunguh-sungguh tidak asal-asalan, Telaten dalam
mengurus Ayam-ayam itu, Setiap hari mengontrol pertumbuhannya tahu persis kapan
waktu makan Ayam-ayam itu. Yang jelas intinya itu tadi Sungguh-sungguh maka
Insya’allah berhasil.
-
Bentuk Deskriptif
Peternakan Ayam itu telah berdiri sejak dua tahun yang
lalu, pada tahun 2011. Modal awal yang diperlukan untuk mendirikan usaha itu
sebesar Rp. 75.000.000 untuk kandang sedikit lebih mahal karena menggunakan
tenaga kerja dan untuk Ayam, peternak Ayam itu bekerja sama dengan
perusahaan.Peternakan Ayam itu bukan milik pribadi tetapi bekerja sama dengan
perusahaan.Untuk mengelola usaha itu peternak Ayam mempekerjakan karyawan.
Karyawan yang dipekerjakan berjumlah 7 orang semuanya
satu keluarga ada Ibu, Bapak, dan 5 orang anak. Ayam dijual ketika berumur 35
hari di borong oleh tokek-tokek ayam yang besar seperti Fatimah Ayam &
Nandes Ayam biasanya sebanyak 8 ton. Ayam itu tidak dijual secara bebas dan
eceran kepada masyarakat tetapi perusahaanlah yang berperan dalam hal itu.
Makanan pokok Ayam ini adalah Pur.
Harga Perkilonya adalah Rp. 14.500 (Harga Kontrak)
yang telah disepakati diawal perjanjian.
Cuma karena bekerja sama dengan perusahaan maka tidak
rugi dan juga tidak terlalu untung.
Ayam yang dipelihara adalah jenis Ayam Potong. Alasannya
karena perusahaan menghendaki Ayam jenis ini untuk dijual. Alasan lain karena
Ayam potong banyak diminati Konsumen.
Usaha ini didirikan di tempat itu karena tanahnya
milik sendiri sehingga tidak perlu menyewa tempat lagi dan suasananya cocok
untuk beternak Ayam. Peternak Ayam ini awalnya adalah pegawai negeri mantan
camat Bangko dinon-job tahun 2007 karena dirasa daripada tidak bekerja maka
didirikanlah Usaha ternak Ayam itu, selain itu juga bisa menciptakan lapangan
kerja. Usaha ternak Ayam itu juga merupakan salah satu hobi dari peternak Ayam
itu.
Sejak dari kecil sudah senang memelihara Ayam tetapi
jenis Ayam kampung. Jadi peternak Ayam itu tidak hanya menjadikan sebagai
pekerjaan tetapi juga kesenangan.
Jumlah Ayam di peternakan Ayam itu disesuaikan dengan
ukuran kandangnya yaitu bejumlah 4.000 ekor. Ayam-ayam itu didatangkan dari
Jawa dan Palembang,
Penjualan Ayam bisa meningkat drastis terutama ketika
Lebaran ataupun hari-hari besar lainnya. Tidak ada diskon untuk pelanggan
tetap, kalupun ada itu tergantung perusahaan yang menjualnya ke konsumen secara
langsung.
Pendapatan peternak Ayam itu dalam satu Bulan adalah
Rp. 12.000.000.
Kandang Ayam dibersihkan setiap habis panen, setalah
itu disemprotkan Formalin untuk menbunuh kuman. Dalam sehari maksimal Ayam yang
mati ada 5 ekor dan minimumya 1 ekor.Di situ juga dipasangkan speaker yang
keras dari radio untuk terapi Ayam agar tidak Stress dan mati.
Kiat-kiat sukses dalam beternak Ayam pertama yaitu
Sungguh-sungguh tidak asal-asalan, Telaten dalam mengurus Ayam-ayam itu, Setiap
hari mengontrol pertumbuhannya tahu persis kapan waktu makan Ayam-ayam itu.
Yang jelas intinya itu tadi Sungguh-sungguh maka Insya’allah berhasil.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usaha Ternak Ayam oleh Bapak Hazwar ini didirikan pada
tahun 2011 lalu dan bekerja sama dengan Perusahaan. Menggunakan 7 orang
Karyawan satu keluarga ada Ibu, Bapak, dan 5 orang anak. Usaha ternak Ayam ini
tidak dijual secara Bebas dan eceran kepada masyarakat tetapi dibeli perusahaan
oleh perusahaan itu barulah dijual secara langsung ke Konsumen. Adapun panen
diadakan sekali dalam 1 Bulan pada saat itu datanglah tokek-tokek Ayam besar
seperti Fatimah & Nandes Ayam untuk memborongnya biasanya 8 ton. Pendapatan
Bapak Hazwar dalam sebulan adalah Rp. 12.000.000.
Kiat-kiat agar sukses dalam beternak Ayam menurut
Bapak Hazwar pertama yaitu Sungguh-sungguh tidak asal-asalan, Telaten dalam
mengurus Ayam-ayam itu, Setiap hari mengontrol pertumbuhannya tahu persis kapan
waktu makan Ayam-ayam itu. Yang jelas intinya itu tadi Sungguh-sungguh maka
Insya’allah berhasil.
B. Saran
Bapak Hazwar sebaiknya mencoba beternak Ayam dengan
mandiri. Mungkin dengan begitu hak penuh tanggung jawab Ayam-ayam yang
dipelihara adalah Bapak Hazwar sendiri sehingga lebih bebas mengembangkan
bisnisnya karena tidak terikat Kontrak dengan Pihak manapun.
Demikianlah laporan hasil kegiatan wawancara ini kami
buat dengan yang sebenar-benarnya. Ucapan terima kasihAllah swt. yang telah
memberikan kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya acara ini. Serta kepada
teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan laporan hasil wawancara ini.
Kami selaku aggota kelompok memohon maaf
sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam laporan
hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial,
Semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi acuan, pertimbangan , serta
motivasi dan koreksi bagi kegiataan wawancara selanjutnya.
No comments:
Post a Comment