MAKALAH
PERMAINAN BOLA TANGAN
Permainan bola tangan dapat
ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bolatangan sudah
dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania” yang
dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan
Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama
Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di Jerman peramainan bola tangan
dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola” yang diperkenal
kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der
Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533)
menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan menggunakan
telapak tangan mereka”.
Pada tahun 1793 masyarakat yang
hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan menggunakan
bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark mengijinkan
permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan
mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan. Bola tangan adalah
olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1
penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini
mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain,
bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di
tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat
garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang
digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit,
Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
Bolatangan modern dimainkan pada
abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada tahun 1897.
yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu Denmark,
Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan jasmani yang
memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk
permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga
memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada tahun 1910.Pada tahun 1912
seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan lapangan
untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz
memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di
beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran
bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha satu pendiri bolatangan
lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres
Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk
menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.
Pada tahun 1928 International
Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan
Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali
diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada tahun 1946
atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan
Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation (IHF).
Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia,
Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak
150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.
Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin
untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir diselenggarakan di
Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan penyambutan
kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan
ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan
di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center disaksikan oleh 80.000 suporter dan
Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.
Permainan bola tangan merupakan
modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan
kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan.
Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan.
Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.
Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan.
Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.
C. Peraturan Bolatangan
a.
Cara bermain Bolatangan
Permainan
ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek
dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang
lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga
gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri,
berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
Pinalti
Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari
wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan
waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah
tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya
setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya
Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai
pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball,
cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan
bola dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
b.
Peraturan
1.
Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
•
Panjang lapangan : 40 meter
•
Lebar lapangan : 20 meter
•
Garis pembatas lapangan : 5 cm
2.
Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan
ukuran gawang adalah sebagai berikut:
•
Tinggi gawang: 2 meter
•
Lebar gawang : 3 meter
3.
Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada
jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan
membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang
gawang.
4.
Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter,
dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada
garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari
tiang gawang
5.
Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7
meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
6.
Bola
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal
(satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis
lainnya. Bola berukuran:
• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58
– 60 cm.
• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter :
54 – 56 cm.
7.
Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10
menit.
• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10
menit.
8.
Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit,
kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
c.
Pemain
Setiap tim
terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk
seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah
pergantian pemain.
Berikut
adalah posisi dari masing-masing pemain:
1.
Attacking Positions
2.
Defending positions.
3.
LW - Left Wing OD - Outside defender
4.
LB - Left Back HD - Half Defender
5.
CB - Center Backor playmaker FD - forward Defender
6.
RB - right Bacck GK - goal keeper
7.
RW - right Wing
8.
PV – pivot
D. Teknik
dasar permainan bola tangan
a.
Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua
tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b) Lemparan dada (over chest
pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over
underhand pass)
2). Cara
melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini
secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu
tangan adalah:
a) Lemparan
dari atas bahu (javelin pass)
b) Lemparan
dari samping badan (side pass)
c) Lemparan
dari belakang badan ( reverse pass)
b) Teknik
menggiring bola (dribbling)
Latihan
dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan
yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yangmudah, kemudian setelah
gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang
lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:
1). Drible
harus dengan satu tangan.
2). Drible
harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible
zig-zag.
4). Drible –
vivot – drible zig-zag.
5).
Bodweaving – drible zig-zag.
b. Cara
melakukan gerakan drible:
1). Bola dipantulkan
dengan satu tangan.
2). Bola
dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari
kedepan.
3).
Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh
ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik
menembak bola
1.
Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw
shot)
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan
berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya
untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak
ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap
penjaga gawang.
2.
Menembak saat bola keatas (the jump shot)
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan
melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan
lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat
pada awal gerakan.
3.
Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot)
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian
meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya
melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan
pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan
4.
Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal
shot)
5.
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan
kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan.
Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan
gerakan menggulingkan badan.
6.
Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan
pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan
membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan
apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
7.
Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah.
Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian
melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu
langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik
menangkap bola
Nangkap bola
umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi
menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi
kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi
badan agak condong ke depan.
4). Posisi
kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam
jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan
dua tangan dari didepan
2).
Tangkapan dua tangan dari atas
4. Taktik
dalam permainan
e. Pola
Pertahamnan
•
Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila
lawan menguasai bola, dan pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain
penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.
•
Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap
pemain bertahan bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang
telah dibagi.
Pola penyerangan
Pola penyerangan
•
Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang
mnenggunakan pola blocking dan screeving.
•
Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan
pola serangan dengan membentuk formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.
•
Serangan balik cepat (conter attack).
E. Perwasitan
Bola Tangan
a.
Peraturan Permainan Bola Tangan
1.
Tiap regu terdiri dari 12 pemain
2.
Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling sedikit
harus ada 8 orang pemain sampai akhir waktu bermain, jumlah ini dapat ditambah
sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknyapemain suatu ragu dalam pertandingan
menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan. Wasit dapat mengakhiri
pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi jumlah pemain.
3.
Permainan bola tangan dimainkan oleh regu
masing-masing regu terdiri dari 7 pemain yang berada dilapangan.
4.
Mengganti pemain –pemain yang luka diwaktu
pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk menjaga gawang dan satu pemain
lapangan. Keputusan hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan bebas).
5.
Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan lapangan
permainan diwaktu permainan berjalan harus seizin wasit. (lemparan bebas)
lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana pemain itu dengan aktif
mencampuri permainan, atau ditempat yang ditinggalkannya. Seorang pemain yang
meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak
diperkenankan kembali bermain untuk sisa waktu permainan.
6.
Para pemain lapangan suatu regu harus berpakaian
seragam, penjaga gawang harus dapat membedakan dirinya dengan jelas dari
pemain-pemain lainnya.
Sebaiknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor
1-11 dengan penjaga gawang diberi no 1. Nomor harus kira-kira 20 cm tingginya
dan terlihat jelas pada pakaian. Setiap pemain harus bersepatu dan berseragam
serta bernomor punggung/ dada. Pemain dilarang memakai sepatu spikes, sepatu
dop yang tajam, sepatu dengan kait, gelang tangan, arloji tangan, cincin, dan
kacamata tidak bermontur.
Wasit harus memeriksa satu dan lainnya sebelum
permainan di mulai. Segala sesuatu yang tidak menurut peraturan harus
deperbaiki karena para pemain nanti tidak diijinkan untuk ikit dalam permainan.
b.
Waktu Dan Permainan Bola Tangan
1.
Sebelum permaianan dimulai wasit mengadakan undian.
Regu yang menang dapat memilh gawang atau lemparan permulaaan.
2.
Lemparan permulaan harus diadakan dititik tengah
lapangan permaianan dalam 3 detik sesudahnya tanda permulaan diberikan aba-aba
(lemparan bebas)
3.
Lemparan permulaan tak dapat dengan langsung menjadi
satu angka (gol) lemparan penjaga gawang
4.
Permainan yang melakukan lemparan permulaan boleh
menyentuh bola lagi, sesuah bola ini disentuh oleh pemain lainnya (lemparan
bebas)
5.
Pada lemparan bebas semua pemain-pemain harus tinggal
ditempatnya masing-masing (lemparan bebas). Pemain regu lawan tidak
diperkenankan maelalui lingkaran sebelum lelparan permulaan dilakukan.
6.
Lama waktu permainan :
Waktu permainan untuk kelompok putra adalah 2x30 menit
dengan istirahat 10 menit atau 2x30 menit tanpa istirahat. Waktu permainan
untuk kelompok putri adalah 2x20 menit dengan istirahat 10 menit, atau 2x20
menit tanpa istirahat. Apabila terjaadi perpanjangan waktu yang diakibatkan
kedudukan akhir terjadi gol sama (seri), maka setelah istirahat 6 menit diberi
perpanjangan waktu untuk kelompok putra 2x20 menit tanpa istirahat dan untuk
kelompok putri 2x15 menit tanpa istirahat.
7.
Sesudah waktu istirahat maka dilakukan pertukaran
tempat/gawang dan dilakukan lemparan permulaan dari titik tengah lapangan
permainan.
8.
Waktu yang hilang karena penghentian permainan harus
ditambah ½ waktu permainan yang bersangkutan (time added), lama
waktu tambahan ditentukan oleh kebijaksanaan wasit atau dewan wasit.
9.
Jika sebelum istirahat atau sebelum permainan
berakhir, diadakan lemparan bebas atau hukuman dan wasit telah memberikan tanda
untuk melakukan lemparan itu, maka hasil lemparan itu harus ditunggu meskipun
waktu permainan itu lewat.
10.
Jika suatu permainan diakhiri sebelum waktunya dan
pemain-pemain belum meninggalkan lapangan, maka wasit harus menyuruh bermain
lagi dengan suatu tanda peluit. Dalam hal ini permainan dimulai dengan lemparan
wasit pada titik tengah lapangan permainan. Jika babak pertama diakhiri sebelum
waktunya dan pemain-pemain telah meninggalkan lapangan, maka oleh wasit waktu
yang ditetapkan harus dugunakan sebagai istirahat kemudian regu-regu mulai
bermain dibagian tempat seperti pada permulaan pertandingan.
Dengan lemparan wasit seperti diatas tadi, permainan
dimulai dan jika waktu kekurangan bermaindalam babak pertama itu lewat,maka
permainan itu dihentikan/regu bertukar gawangdan dengan tidak istirahatbabak
kedua dimulai dengan biasa.
11.
Jika karena permainan berakhir dengan keadaan yang
sama harus dilangsungkan sampai ada keputusan, maka sesudah istirahat 5 menit
dan mengadakan undian baru, diadakan tambahan permainan 2x20 menit dengan
dilakukan pertukaran tempat permainan. Tambahan-tambahan adalah 2x5 menit. Jika
sudah kedua tambahan waktu belum ada juga tercapai ketentuan, maka pertandingan
diadakan lagi pada hari yang ditentukan.
c. Tugas Dan
Daerah Kieper
Kiper boleh membawa lari bola di dalam daerah kiper.
Kiper juga boleh keluar dari daerah kipernya, tetapi kehilangan haknya sebagai
kiper. Kiper juga boleh menahan bola dengan semua bagian badan dan kiper boleh
menendang bola sebelum disentuh.
d. Daerah Kiper
·
Hanya untuk kiper, pemain lain tidak boleh masuk.
·
Pemain penyerang boleh menembak sambil melayang diatas
daerah kiper, tetapi bola sudah harus dilepas sebelum kaki mendarat.
·
Bola yang berada di daerah kiper menjadi kekuasaan
kiper.
e. Pelanggaran-pelanggaran
·
Membawa bola lebih dari tiga langkah
·
Memegang bola lebih dari tiga detik
·
Melempar bola keatas, kemudian ditangkap lagi sebelum
bola menyentuh pemain lawan.
·
Menyentuh bola dengan tungkai bawah
·
Dengan sengaja melempar bola dengan lawan
·
Memasuki daerah kiper
·
Memukul, menarik, mendorong, menjatuhkan lawan
·
Dan segala tindakan menurut wasit yang
merugikan
Penalti
terjadi karena pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari
wasit dengan melayangkan kartu kuning
Pelanggran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2
menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain
tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai
waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain
No comments:
Post a Comment